Olahraga dan tinggi badan seringkali menjadi perbincangan yang menarik. Banyak orang percaya bahwa olahraga dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi badan seseorang. Namun, sebenarnya ada mitos dan fakta yang perlu kita ketahui sebelum membuat asumsi terlalu jauh.
Mitos pertama yang seringkali dipercayai adalah bahwa olahraga bisa membuat seseorang menjadi lebih tinggi. Menurut dr. Andri Subagio, MD, FAAP, seorang dokter anak di RS Pondok Indah – Puri Indah, “Tinggi badan seseorang sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik. Olahraga tentu saja penting untuk kesehatan tubuh, namun tidak secara langsung mempengaruhi tinggi badan seseorang.”
Ada juga mitos bahwa olahraga yang melibatkan melompat-lompat, seperti basket atau voli, dapat membuat seseorang menjadi lebih tinggi. Namun, menurut American Academy of Pediatrics, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Tinggi badan seseorang terutama dipengaruhi oleh faktor genetik dan pola makan yang sehat.
Namun, bukan berarti olahraga tidak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut dr. Andri Subagio, “Olahraga dapat membantu meningkatkan postur tubuh, memperkuat otot, dan menjaga berat badan yang sehat. Semua ini tentu saja memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.”
Sebagai kesimpulan, penting untuk memahami bahwa olahraga dan tinggi badan bukanlah hubungan sebab akibat yang langsung. Tinggi badan seseorang lebih banyak ditentukan oleh faktor genetik dan pola makan yang sehat. Namun, tetaplah aktif berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.
Jadi, jangan terlalu percaya pada mitos-mitos seputar olahraga dan tinggi badan. Yang terpenting adalah menjaga pola hidup sehat dan teratur, termasuk menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika ingin mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang hubungan antara olahraga dan tinggi badan.